Baik

    Semua orang menuntut haknya untuk berbicara, apalagi di sosial media. Katanya, semua orang bebas mengemukakan pendapat. Mereka mau hak-haknya terpenuhi, tapi enggak mau jalanin kewajiban buat bertata krama yang baik. Sosial media emang bikin semua orang bebas mengemukakan pendapat, tanpa harus terima konsekuensinya. Dan itu yang bikin pendapat-pendapat di sosial media, atau komentar-komentar di laman sosial media orang lain justru jadi ajang mengeluarkan kalimat paling jahat. Semua orang tahu bahwa mereka bebas berpendapat, tapi enggak semua orang tahu kalau ada tata krama dalam menyampaikan pendapat apalagi melalui sosial media. Dengan alasan demi kebaikan seseorang, tapi dengan cara yang jahat. Caci maki, bentakan, omelan, bahkan hujatan. Semua kata-kata jahat disusun sedemikian rapi cuma dengan alasan demi kebaikan. Padahal kata-kata yang dilontarin cuma jadi "tameng" atas rasa capeknya sama realitas. Sosial media jadi sasaran buat luapin semua emosi dalam diri yang enggak bisa dikeluarin secara langsung. Melalui kata-kata yang mungkin aja bisa bikin orang stress, beberapa orang merasa puas melakukannya. Niatnya baik, tapi caranya jahat. Maksudnya baik, tapi kata-katanya enggak berperasaan. Apa semua yang baik harus disampaikan dengan cara yang enggak baik? :)

Comments

Popular posts from this blog

Validasi yang Dibutuhkan

Satu Hal yang Kini Tidak Lagi Kutakutkan; Ditinggalkan

Apakah semua orang yang berusia 21 tahun mengalami hal seperti ini?