Uji keikhlasan diri
Kepergian yang tadinya jadi perjalanan paling menyebalkan, akhirnya cuma jadi salah satu fase yang pasti kutemui dalam hidup. Enggak lagi menjadikan itu sebagai sebuah akhir, tapi sebagai berlayarnya sebuah kapal baru. Sebagai tertulisnya bab pertama dalam sebuah buku novel. Kepergian yang kerap kutangisi tanpa henti, akhirnya kuanggap sebagai uji keikhlasan diri. Cepat atau lambat, kita akan ditinggalkan. Cepat atau lambat, kita akan meninggalkan. Apa yang membuat kepergian menyesakkan, mungkin hanya kekosongan, kehampaan yang kerap aku rasa. Meski aku tahu, aku cuma perlu mengisinya lagi. Dan enggak harus sekarang.
Comments
Post a Comment