Pembohong
Beberapa dari kita sudah terbiasa berbohong. Berbohong tentang semua, sampai lupa rasa menyenangkan dari menjadi diri sendiri. Bahkan tidak semua memahami bagaimana rasa senang dapat diperoleh dari menjadi diri sendiri. Terlalu banyak lapisan yang kita sebut kebohongan yang menjadikan dinding antara orang lain dan kita, di mana menjadi batas ketika kita belum sanggup menunjukan apa yang seharusnya kita tunjukan pada orang lain. Berbohong adalah salah satu cara bagi beberapa orang untuk diterima oleh orang-orang lain, hanya karena kesepian merupakan kesalahan terbesar seseorang. Padahal tidak. Apakah semua makhluk (terutama manusia) harus berbohong hanya untuk diterima? Apakah menjadi diri sendiri adalah sesuatu yang tidak perlu lagi dilakukan dan menyerah pada keadaan, lantas menerima bahwa diri sendiri tidak patut dijadikan kebanggaan? Padahal tidak ada yang lebih patut dibanggakan, lebih patut dirasakan rasa senangnya, selain jujur kepada diri sendiri juga kepada semua orang. Menjadi diri sendiri adalah sebuah keharusan, bukan sebuah pilihan. Kalau menjadi diri sendiri adalah pilihan, mungkin sebagian besar manusia memilih untuk tidak melakukannya. Karena menjadi diri sendiri, seringkali harus berhadapan dengan penolakan dari orang-orang sekitar yang tidak mau mengerti bahwa diri butuh belajar. Bahwa hidup adalah pembelajaran seumur hidup yang harus dipatuhi oleh semua-semua yang ingin bertahan hidup. Tapi tidak semua manusia menerimanya, karena tiak semua memahami belajar adalah bagian dari proses untuk menjadi lebih baik. Yuk, kita mulai jujur lagi. Mulai jujur terhadap semua orang terutama diri sendiri. Karena terlalu banyak yang bisa dibanggakan dari dirimu yang terlalu disayangkan kalau harus ditutupi.
Comments
Post a Comment