Kamu yang Selalu Cari Lebih

"Jadi, kamu bener sama dia?"

"Aku enggak bermaksud nyakitin kamu, Al. Dia duluan. Dia duluan yang mulai semuanya."

"Terus kamu terima aja dia mulai semuanya? Kamu enggak berusaha berentiin dia? Kamu enggak keberatan di antara kita ada orang lain?"

"Bukan gitu. Dia yang duluan dateng ke aku dan maksa aku buat sama dia. Mana mungkin aku selingkuh sama orang lain, orang aku udah punya kamu."

"Aku tau aku emang enggak secantik dia, enggak secerdas dia, enggak sekaya dia. Tapi apa dengan semua kekuranganku, aku jadi pantes diginiin sama kamu? Apa di mata kamu aku pantes buat diselingkuhin karena semua kekurangan itu? Aku terima kamu apa adanya. Semua sifat dan sikap kamu yang buat orang lain menganggu, aku berusaha terima itu. Tapi kamu apa? Kamu justru cari yang lain dan enggak mau terima aku apa adanya."

"Enggak gitu, Al. Enggak."

"Kenapa sih ..." Alya menghela napas panjang."Kenapa sih kamu enggak putusin aku aja? Kenapa kamu pilih selingkuh dibanding putusin aku?"

"Ya aku enggak mau nyakitin kamu. Aku sayang banget sama kamu juga."

"Terus kamu pikir dengan kamu kayak gitu, kamu enggak nyakitin aku? Kamu pikir kalau kamu punya perempuan lain kamu enggak nyakitin aku? Kamu nyakitin aku. Dengan cara yang beda."

"Udah, pokoknya itu enggak sengaja. Dia yang duluan deketin aku, dan posisinya dia tahu kalau aku udah punya kamu. Kamu enggak bisa salahin aku gitu aja. Aku enggak pernah nyari sendiri, dia yang dateng duluan. Aku udah punya kamu, buat apa aku cari yang lain?"

"Itu dia. Kamu udah punya aku, tapi waktu dia deketin kamu, kamu terima. Kamu enggak menolak. Kamu bahkan biasa aja masukkin orang lain ke hubungan kita. Kamu emang enggak nyari. Tapi ketika ada yang lain, kamu enggak minta dia buat berhenti di sana. Kamu yang persilahkan dia buat terus masuk ke sini."

"Terus salah aku juga? Kenapa kamu enggak salahin dia aja yang enggak bisa jaga diri dia? Kenapa kamu enggak marah ke dia yang milih orang yang udah punya pacar dibanding cari yang lain? Kenapa semuanya jadi salah aku?"

"Yang enggak bisa kamu dapet dari aku, kamu cari di orang lain. Kurang-kurangnya aku berusaha kamu tambal dengan kelebihan orang lain. Padahal, kamu juga banyak kurangnya. Tapi aku enggak cari yang lain, karena aku berusaha terima kamu apa adanya termasuk kurang-kurangmu. Tapi buat kamu, enggak boleh ada yang kurang. Kupikir aku yang enggak bisa jadi cukup buat kamu, ternyata kamu yang selalu nyari lebih dan lebih. Sebagus apa pun pilihan kamu, suatu saat kamu akan selalu cari yang lebih. Enggak pernah kamu ngerasa cukup sama apa yang udah kamu punya, dan aku enggak mau kalau harus menuhin semua keinginanmu sampai aku harus kehilangan diri sendiri. Kalau kamu memilih untuk cari yang lain dibanding merasa cukup dengan apa yang udah ada, oke. Aku ngerti. Kamu emang selalu cari yang lebih. Tapi sebanyak apa pun kamu cari, kamu enggak akan pernah ngerasa cukup. Yang namanya selingkuh, dua-duanya salah. Dia yang enggak tahu malu masuk ke hubungan orang seenaknya, dan kamu yang bodoh mau aja terima dia. Kita selesai."

Comments

Popular posts from this blog

Validasi yang Dibutuhkan

Satu Hal yang Kini Tidak Lagi Kutakutkan; Ditinggalkan

Apakah semua orang yang berusia 21 tahun mengalami hal seperti ini?