200% untuk 100%

    Ada tiga cara untuk menjalani hidup. Melakukan semaunya, melakukan biasa-biasa saja, atau melakukan yang terbaik. Selama ini aku memilih cara kedua, melakukan dan memberikan apa pun dalam hidupku dalam porsi yang biasa-biasa saja. Tidak masalah kalau itu bukan hal terbaik yang bisa kuberikan, karena paling tidak aku bisa menyelesaikannya. Namun ada hal yang berubah semenjak aku menonton sebuah film. Lagi dan lagi, film NCT Dream.

    Mungkin beberapa orang akan berpikir terlalu berlebihan meniru cara hidup orang lain yang bahkan tidak mengenal kita sehingga kita tidak tahu apa saja yang pernah dan sedang dilaluinya. Tapi setelah dipikirkan lagi, itu bukan suatu masalah karena cara hidup yang kutiru adalah cara yang bagus sekalipun aku tidak mengetahui kehidupan mereka yang sebenarnya. Selagi itu hal baik, tidak terlalu penting bagiku untuk memikirkan mereka tidak mengenalku tapi aku justru belajar cara hidup dari mereka.

    Salah satu hal yang masih menempel di kepalaku hingga saat ini adalah mereka yang selalu memberikan 200% pada apa pun yang mereka lakukan. Berusaha 200% untuk hasil yang 100%. Sekalipun popularitas mereka meningkat drastis, lagu mereka berhasil berada di puncak, penggemar mereka bertambah banyak, dan tiket konser mereka terjual habis dalam hitungan menit, mereka tetap memberikan yang terbaik. Bisa saja ada orang yang berpikir, "Itu karena mereka bekerja, jadi mereka harus memberikan yang terbaik." Tapi menurutku, mereka bisa saja melakukan hal itu semau mereka. Mereka bisa saja melakukan semuanya hanya dengan sedikit usaha dan tidak mempedulikan semua yang sudah mereka raih, tapi mereka tetap memilih untuk memberikan yang terbaik pada apa pun yang mereka lakukan. Bahkan tidak sedikit orang terkenal yang memilih berhenti dari dunia yang sudah lama ditekuninya, tapi mereka tidak melakukan itu. Mereka tetap memilih untuk memberikan yang terbaik meski ada pilihan melakukannya sesuka hati.

    Setelah hal itu terus menempel di kepalaku meski aku tidak sedang berusaha mengingatnya, aku berpikir bukankah hal baik untuk meniru cara hidup seperti itu? Awalnya mungkin terlihat berlebihan karena menjalani hidup sepertiku (yang biasa-biasa saja, tanpa penggemar dan kepopularitasan) tidak membutuhkan usaha yang sebegitu besarnya. Namun setelah memikirkannya berulang kali, hal itu terdengar sedikit salah. Bagaimanapun kondisinya, bukankah memberikan yang terbaik pada apa pun yang kita lakukan adalah hal bagus? Meski hanya hal-hal sederhana, bukankah akan menyenangkan bagi siapapun yang menerimanya jika kita memberikan usaha penuh?

    Menulis, membaca, membuat konten, berjualan, promosi, dan semua hal yang harus kulakukan dalam hidupku tentu akan terasa lebih berharga jika aku bisa memberikan 200% pada semuanya. Meski membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih pada banyak hal, tapi aku akan menyukai hasil akhirnya karena aku tahu sudah memberikan yang terbaik. Sekalipun hasilnya tidak sesuai dengan harapan tidak terlalu masalah, karena aku tahu sudah berusaha sebaik-baiknya.

    Ada satu hal yang terlintas di benakku sebelum aku menuliskan ini. Meski tidak banyak hal yang bisa kulakukan dan kuberikan baik pada diri sendiri maupun orang lain, tapi pada hal-hal yang kulakukan aku akan memberikan yang terbaik dan berusaha dengan penuh. Aku tentu tidak bisa membantu semua orang yang membutuhkan bantuan, tapi aku bisa memberikan hasil terbaik pada orang-orang yang bisa kubantu. Menurutku hal itu lebih baik dibandingkan berusaha membantu semua orang tapi tidak mengusahakannya dengan benar. Toh pada akhirnya kita tidak akan mungkin membantu semua orang yang sedang dalam kesulitan, tapi kita bisa memberikan bantuan 200% pada orang-orang yang bisa kita bantu.

    Menjalani hidup sebaik-baiknya adalah cara baruku untuk menjalani hidup. Tidak hanya berusaha 200% dalam bekerja keras dan melakukan hal-hal sulit, aku juga memilih untuk memberikan 200% saat bersenang-senang dan berusaha tidak memikirkan hal apa pun yang bisa mengganggu rasa senangku. Dengan demikian, hidupku akan terasa lebih penuh oleh banyak hal-hal kecil yang menenangkan.

Comments

Popular posts from this blog

Validasi yang Dibutuhkan

Satu Hal yang Kini Tidak Lagi Kutakutkan; Ditinggalkan

Apakah semua orang yang berusia 21 tahun mengalami hal seperti ini?