Menjadi Baik untuk Semua Orang
Seperti aku, teman-temanku juga kerap mengalami masa-masa yang tidak menyenangkan dalam hidupnya. Beberapa kali dari mereka bercerita padaku tentang masalah yang dialaminya dan aku berusaha keras untuk membantunya jika memang itu yang dibutuhkan. Entah memberinya solusi dan saran, atau sekadar menghiburnya agar ia bisa lupa sejenak dengan masalah yang dialaminya dan mampu bersenang-senang. Namun lama-kelamaan, aku mulai menyadari sesuatu. Setiap kali temanku bercerita, ada perasaan bersalah jika aku tidak bisa membantu menyelesaikan masalah itu. Meski aku tahu beberapa orang menceritakan masalahnya hanya agar didengarkan oleh orang lain dan bukan untuk mencari solusi, aku tetap merasa bersalah jika tidak bisa membantunya untuk merasa lebih baik. Apa aku sudah menjadi pendengar yang baik? Apa dia akan merasa lebih baik setelah menceritakannya padaku? Apa aku memberikan saran yang salah? Apa aku memberikan respon yang tidak sesuai dengan keinginannya? Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang membuatku berpikir apakah tindakanku sudah benar atau belum.
Suatu hari, temanku cerita ketika kondisiku sendiri sedang tidak baik-baik saja. Aku menangis beberapa kali dan merasa sangat tidak bersemangat untuk melakukan apa pun pada waktu itu, tapi aku membiarkan temanku menceritakan masalahnya. Meski membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berpikir, aku tetap memberikan saran dan meresponnya sebaik yang kubisa. Namun karena tidak langsung membalasnya secepat mungkin, aku lagi-lagi merasa bersalah. Kenapa aku tidak bisa meresponnya dengan cepat padahal mungkin itu yang dibutuhkan? Kenapa aku malah sibuk berpikir ini dan itu bukannya membantu seseorang yang sedang memiliki masalah? Sampai pada hari itu, aku menyadari satu hal. Bahwa aku seringkali berusaha yang terbaik untuk menenangkan orang lain, tapi aku tidak mampu melakukannya untuk diriku sendiri. Membuat orang lain merasa lebih baik akan membuatku sangat senang, tapi membuat diri sendiri merasa lebih baik aku sudah lupa bagaimana rasanya.
Ketika seseorang mengalami masalah yang berulang atau aku tidak merasa bisa membantu menyelesaikan masalah itu, aku akan memilih untuk menghiburnya. Membagikan video lucu, mengalihkan perhatiannya pada hal-hal menyenangkan, mengajaknya pergi dan bersenang-senang. Masalah itu memang akan tetap ada di sana, tapi siapa yang tahu setelah melakukan hal menyenangkan seseorang bisa melalui masalahnya dengan lebih baik? Menyelesaikan masalah dalam keadaan senang bisa jadi membantu kita dalam berpikir lebih jernih. Tidak dikuasai suatu emosi tertentu, sehingga kita bisa memikirkannya dari berbagai sudut pandang. Namun lagi-lagi, aku terus merasa bersalah jika apa yang kulakukan terlihat tidak terlalu berhasil. Bahkan setelah aku menghibur seseorang, orang itu masih tetap merasakan hal yang sama seperti sebelumnya. Aku memutar otak berulang kali bagaimana cara membantu orang itu dan akan menyalahkan diri sendiri jika tidak bisa menemukan jawabannya.
Sekarang aku mengerti. Membuat perasaan seseorang menjadi lebih baik adalah pilihanku, dan tidak akan pernah berubah menjadi suatu kewajiban. Aku memilih untuk mengubah perasaan buruk dalam diri seseorang menjadi lebih baik. Berpikir dan berusaha untuk membantunya adalah suatu langkah yang baik. Urusan perasaan seseorang benar-benar menjadi lebih baik atau tidak, bukan tanggung jawabku untuk memastikan jawabannya. Aku sudah berusaha melakukan dan memberikan yang menurutku baik dan benar, jadi apa lagi yang harus kuharapkan? Jika seseorang tidak merasakan perubahan apa pun setelah semua upaya yang telah kukerahkan, maka aku cukup melakukan hal yang sama terus-menerus sampai perasaannya lebih baik. Menyalahkan diri sendiri ketika tidak berhasil membuat perasaan seseorang menjadi lebih baik hanya akan menjadikanku seseorang yang lebih buruk. Berusaha menenangkan orang lain padahal diri sendiri sedang butuh ketenangan juga menjadikanku seseorang yang tidak lebih baik. Apa pun dan siapa pun orangnya, baik itu aku atau orang lain, aku akan berusaha sebaik-baiknya untuk mengubah perasaan buruk itu menjadi perasaan yang jauh lebih baik. Dan jika itu belum berhasil, maka pada titik tertentu aku perlu berhenti sampai perasaan itu sembuh dengan sendirinya.
Comments
Post a Comment