Belajar Senang

    Semakin hari, aku merasa semakin mudah menemukan hal-hal sederhana yang dapat membuatku merasa senang. Ternyata, aku tidak membutuhkan hal besar atau sesuatu yang luar biasa untuk merasa senang. Entah kenapa, hal-hal kecil dan sederhana pun ternyata bisa membuatku tersenyum seharian penuh. 

    Mungkin beberapa orang akan berpikir ini adalah sesuatu yang aneh, tapi aku memiliki kebiasaan memilih notifikasi apa yang ingin kuhapus dan yang tidak ingin kuhapus di ponsel. Misalnya, aku senang ketika melihat notifikasi salah satu idolaku melakukan siaran langsung. Aku tidak akan menghapus notifikasi itu karena setiap kali melihatnya, aku bisa tersenyum. Aku akan membiarkan sampai notifikasi itu hilang sendirinya. Hal sesederhana notifikasi dari orang yang tidak mengenalku, ternyata bisa membuatku senang.

    Semakin aku merasa mudah merasa senang, semakin mudah juga aku merasa senang atas hal baik yang terjadi pada orang lain. Ketika temanku mendapatkan hal baik, sesuatu yang diinginkannya akhirnya tercapai, atau ia dikelilingi orang-orang yang sama baiknya, aku juga turut merasa senang. Ternyata, masih ada banyak sekali hal di sekelilingku yang bisa kujadikan alasan untuk merasa senang.

    Meski sederhana, aku berusaha mencari hal sekecil apa pun yang bisa membuatku senang seharian itu. Jika orang-orang di sekitarku memperlakukanku dengan tidak menyenangkan, maka aku akan memperlakukan diriku sendiri dengan menyenangkan. Jika orang lain tidak membuatku merasa lebih baik atau justru membuatku merasa buruk, maka aku harus membuat diriku sendiri merasa lebih baik. Aku bertanggung jawab atas semua perasaan yang kurasakan, termasuk merasa senang. Meski orang lain membuatku merasa buruk, aku tetap berhak untuk merasa senang.

Comments

Popular posts from this blog

Validasi yang Dibutuhkan

Satu Hal yang Kini Tidak Lagi Kutakutkan; Ditinggalkan

Apakah semua orang yang berusia 21 tahun mengalami hal seperti ini?