Posts

Takut

Hidup penuh ketakutan itu, rasanya tidak menyenangkan tapi selalu kita rasakan. Kupikir dunia sudah cukup menakutkan untuk kita tinggali tapi kepala menambah ketakutan-ketakutan itu dengan bumbu yang jauh lebih banyak. Mungkin segala sesuatunya tidak seburuk dan semenakutkan yang sebenarnya, tapi kepala selalu menjadi tempat di mana segala-galanya dilebih-lebihkan sebisanya. Kalau yang harus ditakutkan hanya 1, maka kepala akan mengatakan 2. Kalau yang harus ditakutkan hanya 2, maka kepala akan mengatakan 3. Rasanya, bukankah dunia ini sudah terlalu menakutkan untuk kita menambah ketakutan-ketakutan yang lain? Ketakutan pada diri sendiri, pada orang lain, masa depan, masa lalu, dan semua hal yang mungkin sebetulnya baik-baik saja. Mengapa kita terlalu merasa nyaman dengan ketakutan yang memeluk kita di sepanjang sisa perjalanan ini? Mengapa kita biarkan mereka memeluk kita alih-alih mencoba melepaskannya?

beberapa hal rupanya terjadi begitu saja

     Beberapa kali dalam hidup, kita mengalami hal-hal yang tidak kita inginkan. Beberapa mimpi buruk justru menjadi kenyataan. Dan ketika itu terjadi, tidak jarang menyerah menjadi satu-satunya jalan keluar di kepala. Meski pada kenyataannya menyerah sama sekali tidak menyelesaikan apa pun, karena menyerah hanya bentuk melarikan diri dari hal-hal yang kita kira tidak sanggup kita lalui. Kalau kita melihatnya sekarang, bukankah segala bentuk kesulitan dan ketakutan yang dulu pernah kita rasakan, sudah terbukti dengan jelas bahwa kita tetap bisa melaluinya? Hidup seperti apa yang tidak pernah menemui kesulitan dan ketakutan? Adakah kehidupan seperti itu?      Melihat semua orang berhasil dengan kehidupannya, membuat beberapa dari waktu di hidup kita terasa sai-sia. Tanpa mengetahui apa yang sudah dikorbankan oleh orang itu untuk mencapai hal-hal yang bisa ia dapatkan sekarang, kita merasa bahwa beberapa hal memang tidak ada untuk kita lakukan. Beberapa hal d...

pilihan untuk merasa bahagia

     Sebetulnya, apa hal yang bisa membuat seseorang merasa senang atau bahagia? Ketika memperoleh apa yang diinginkan? Dikelilingi orang-orang yang baik dan supportif? Mendapatkan dukungan untuk semua hal baik yang seseorang lakukan? Memakan makanan yang lezat tanpa melihat murah dan mahal harganya? Membeli barang-barang yang diinginkan? Pergi jalan-jalan dan menikmati keindahan alam selama apa pun yang diinginkan? Atau ada hal-hal lain yang membuat seseorang senang?      Menurutku sendiri, senang dan bahagia merupakan dua hal yang berbeda. Senang berada di bawah bahagia. Jadi ketika orang merasa bahagia, mereka juga merasa senang. Tapi ketika orang merasa senang, mereka tidak merasa bahagia. Karena bahagia lebih satu tingkatan di atas senang. Entah apa pun bentuknya dan bagaimana rasanya, kupikir aku bisa membedakan kapan senang dan bahagia itu bisa dirasakan (meski tidak tahu pasti). Ada juga yang mengatakan kita baru merasa bahagia ketika di sana ada or...

masih belum tau judulnya apa

     Belakangan ini, aku memikirkan suatu hal. Sebetulnya hal ini sudah memenuhi kepalaku sejak aku duduk di bangku SMP, dan sekarang aku menyadari kalau hal itu masih ada di dalam diriku. Hanya saja karena aku sempat tidak mengalami hal-hal yang sama, aku tidak merasakan ada hal itu.      Aku termasuk orang yang cukup bergantung terhadap teman dekatku. Ada kekhawatiran ketika harus melakukan sesuatu tanpa mereka (atau dia, tapi karena di SMP aku memiliki beberapa jadi aku akan menyebutnya mereka). Rasanya aneh ketika harus bergabung dengan teman-teman lain, karena mereka adalah satu-satunya kelompok yang lebih banyak memberikan rasa nyaman dibanding kelompok yang lain. Karena tidak memiliki terlalu banyak teman dekat, aku selalu berteman dengan orang yang itu itu saja. Tidak heran kalau relasiku tidak terlalu banyak karena kebiasaan ini sudah berlangsung sejak SMP dan aku baru menyadarinya sekarang (setelah lulus SMA).       Ketergantun...

Baik dan cukup

Kalau dicari kurangnya, pasti ketemu aja. Muka yang begini, kulit yang begini, tinggi yang begini, ada aja. Jadi dibandingkan cari kekurangannya, kenapa enggak coba kita sukain aja? Kalau selalu coba "memperbaiki" apa yang Tuhan kasih yang sebaik-baiknya ke kita, akan selalu ketemu celah buat "memperbaiki" celah-celah yang lain. Kenapa enggak kita percaya aja, kalau waktu Tuhan ciptain kita, itu adalah bentuk paling baik dan tepat buat kita? Kayaknya, percaya kalau kita adalah hasil paling baik akan lebih menyenangkan dibanding melihat segala sesuatunya sebagai bentuk kekurangan, atau bahkan kegagalan.

Baik

Ada beberapa saat, di mana kamu ingin melakukan segala sesuatunya dengan baik. Atau sangat baik. Keinginan itu bisa timbul dalam dirimu karena sebelumnya kamu mengalami kegagalan yang membuatmu benar-benar kesal dengan dirimu sendiri. Atau bisa karena kau merasa belum melakukan segala sesuatunya dengan baik karena lingkunganmu selalu berhasil dengan apa yang mereka lakukan. Tentu saja, ingin melakukan segala sesuatunya dengan baik adalah hal yang bagus. Tapi, apakah kamu pernah benar-benar berpikir bahwa kamu sebetulnya sudah melakukan yang terbaik? Apakah kamu ingat, bahwa tidak semua usaha terbaikmu akan memberikan hasil yang sama baiknya? Kita kerap berpikir bahwa kita hanya akan dilihat berhasil ketika kita berhasil membuktikannya. Memenangkan lomba, mendapatkan hadiah, diberikan pujian, dan hal-hal lain yang membuat kita akan merasa semakin semangat untuk melakukan hal-hal lainnya dengan jauh lebih baik. Tapi apakah pernah kamu berpikir, bahwa untuk sampai ke titik ini, meski kamu...

cukup

Ternyata ya, untuk semua hal yang kita laluin, kita enggak pernah sendirian. Akan selalu ada tokoh-tokoh yang mungkin enggak kita sadari keberadaannya, tapi selalu genggam tangan kita untuk jalan sama-sama. Jadi, walau ke depannya akan ada banyak hal yang menakutkan, hal-hal itu enggak akan menganggu kita lagi. Kita akan selalu sama-sama jalanin semuanya, meski tujuannya mungkin enggak akan bisa selalu sama. Tapi, percaya bahwa kita enggak sendirian itu udah lebih dari cukup. Menyadari bahwa kita bukan satu-satunya orang yang sedang mengalami kesulitan, bisa buat kesulitan itu terasa lebih mudah. Untuk kesulitan dan ketakutan yang akan datang, semoga kita bisa sama-sama lewatinnya, ya.