Posts

Alasan untuk Hidup

     Kamu boleh hidup dengan alasan karena ada banyak orang yang akan kecewa kalau kamu berhenti, tapi gak boleh jadiin itu satu-satunya alasan. Kamu harus hidup untuk dirimu sendiri. Bukan untuk teman-teman atau keluarga kamu, tapi untuk diri sendiri. Karena ketika kamu mau berhenti meskipun banyak orang mendukung kamu, kamu masih tetap ingin berhenti. Tapi kalau kamu gak mau berhenti meskipun banyak orang minta kamu berhenti, kamu ga akan berhenti. Jadi, jadiin dirimu sendiri sebagai alasan untuk hidup. Misalnya aku mau makan makanan enak, aku mau ketemu sama artis yang aku suka, aku mau jalan-jalan ke negara lain, aku mau beli barang yang aku suka, dan hal-hal kayak gitu. Orang lain itu cuma bantu kasih kamu kekuatan, tapi sebenarnya kekuatan itu aslinya ada di dirimu sendiri. Walaupun misalnya akan ada banyak orang yang ga suka sama apa yang kamu pilih, kamu harus tetap lakuin aja kalau itu emang baik buat kamu. Dan sebaliknya. kalau orang nuntut kamu untuk melakukan...

Teman Baik

     Awalnya, aku adalah orang yang akan berusaha untuk tetap saling berhubungan dengan teman-teman lamaku. Mengirimi mereka pesan, mengajak bertemu, dan menceritakan apa yang terjadi pada mereka selama kami tidak bertemu. Aku tidak hanya berusaha, tapi berusaha dengan keras. Tidak semua dari mereka selalu memberikan respon yang menyenangkan. Bahkan beberapa dari mereka tidak merespon tidak peduli sebanyak apa pun ajakan yang mereka terima. Tiap kali mereka hanya membaca pesan atau tidak melihatnya sama sekali, aku memang merasa kesal dan berkata,"Baiklah, aku tidak akan mengajak mereka lagi lain kali." Tapi aku tetap mengajak mereka tiap kali ada kesempatan untuk bertemu. Aku tidak tahu kenapa aku melakukannya, padahal kami tidak memiliki hubungan yang sangat dekat saat sekolah dulu. Kami memang ada di lingkaran pertemanan yang sama, tapi kami memang tidak terbiasa menceritakan tentang ini dan itu satu sama lain.       Ada satu momen ketika salah satu...

menjadi diri sendiri itu menakutkan, kan?

     Belakangan ini ada pikiran-pikiran yang menggangguku. Meski aku memang orang yang memikirkan banyak hal (meski itu tidak penting dan tidak perlu dipikirkan), aku tidak bisa menghilangkan kebiasaan itu. Aku mulai berpikir ada banyak hal yang salah dalam diriku. Kenapa aku melakukan ini dan itu, kenapa aku mengatakan ini dan itu, kenapa aku bersikap seperti ini dan seperti itu. Aku menyalahkan diri sendiri atas apa pun yang membuatku merasa tidak nyaman, meski mungkin saja hal itu terjadi karena orang lain. Rasanya sulit untuk berhenti menyalahkan diri sendiri ketika tidak ada orang yang mengatakan bahwa aku tidak bersalah. Rasanya sangat sulit untuk mengutarakan apa yang kurasakan pada orang lain karena ketakutan terbesarku tidak hanya pada pemikiran diriku sendiri, tapi juga pemikiran orang lain terhadap diriku. Aku tahu pasti bahwa kita tidak bisa mengontrol bagaimana cara orang lain memandang kita, karena yang bisa kita lakukan hanya sebatas menjadi orang baik seba...

Ada Hari Kita Ingin Berhenti, Ada Hari Kita Ingin Bekerja

     Kita tidak tahu apa yang kita inginkan di masa yang akan datang. Kita tahu apa yang ingin kita makan esok hari, atau bahkan beberapa menit yang akan datang. Karena itu, bukankah sangat penting untuk kita membiarkan apa yang ingin kita rasakan saat ini?      Aku sering memikirkan banyak hal sebelum tidur. Apa yang akan kulakukan besok, apakah besok rencanaku akan berjalan lancar, apakah target-targetku akan tercapai, dan lain-lain. Begitu juga pada keesokan harinya ketika aku membuka mata, aku berpikir apakah aku akan melakukan apa yang sudah kurencakan semalam atau tidak, apakah hari ini akan ada kejutan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, dan lain-lain. Namun satu hal yang kusadari, aku sering memaksakan diri untuk melakukan hal-hal yang sudah kurencakan sebelumnya.      Contoh sederhana, aku sudah berencana ingin belajar selama 3 jam dalam satu hari. Maka keesokan harinya ketika ada hal-hal yang membuatku merasa tidak ingin mela...

huft

     Aku adalah tipe orang yang mudah menangis. Aku bisa menangis hanya dengan membayangkan sesuatu    yang menyedihkan, melihat orang lain menangis, atau merasa terharu melihat orang lain bahagia. Karena itu ketika ada sedikit saja masalah yang mengganggu, aku bisa menangis selama beberapa waktu karena dengan begitu aku bisa merasa jauh lebih tenang setelahnya. Kupikir hal ini akan berlangsung selamanya karena sudah menjadi bagian dari diriku mudah mengeluarkan air mata, tapi ternyata tidak. Beberapa waktu belakangan ini aku merasa kesulitan untuk menangis meski aku tahu ada banyak sekali air mata yang ingin dikeluarkan.      Akhir-akhir ini ada banyak hal yang cukup mengganggu dan membuatku merasa sedih. Aku bahkan tidak tahu bisa menceritakan hal itu pada orang lain atau tidak karena ada terlalu banyak hal yang bisa dibicarakan. Namun pada beberapa waktu dadaku terasa sesak dan air matanya terasa berdesakan untuk turun, tapi tidak ada yang berh...

Media Sosial

     Mungkin media sosial adalah musuh terbesarku. Melalui media sosial, ada banyak rasa takut dan hal menyenangkan yang mendadak menyerangku meski hal itu sudah lama berlalu.       Aku pertama kali membuka akun instagram ketika duduk di bangku SMP. Aku melakukannya karena teman-teman lain memiliki akun dan aku tidak ingin merasa tertinggal dibandingkan anak-anak lain. Semenjak memiliki instagram dan ponsel sendiri, aku nyaris selalu membagikan apa yang terjadi di sekolah dengan teman-teman.Tidak malu menunjukkan wajah, tidak malu untuk bersikap "sok" akrab dengan orang lain, tidak malu untuk mengikuti akun orang lain, tidak malu untuk mengirim pesan pada orang yang tidak terlalu akrab denganku atau bahkan tidak tahu diriku sama sekali. Aku menggunakan media sosial sebagaimana teman-temanku menggunakannya. Jadi ketika banyak anak yang membuat second account aku pun merasa tidak ingin tertinggal dan membuatnya juga. Dengan adanya dua akun, aku menjadi ...

Awal Tahun

     Beberapa hari lalu ada hal yang kurang menyenangkan terjadi padaku. Berawal dari aku mendengar salah satu anggota keluargaku menelepon dan mengatakan membutuhkan uang dengan nominal yang bagiku sangat besar, entah untuk apa tapi aku tahu itu akan digunakan untuk sesuatu yang cukup genting. Aku mengabaikannya karena berpikir pasti uang itu bisa ditemukan meski saat mendengar telepon itu aku berpikir apakah aku harus memberikan uang tabunganku yang jumlahnya tidak banyak itu agar bisa membantunya. Aku berpikir demikian berulang kali dan berusaha menghilangkan egoku yang tentu saja ingin menyelamatkan uang tabungan itu.      Tahun 2022 lalu tiga grup K-Pop yang kusukai datang dan aku tidak bisa menonton bahkan satu di antara empat kesempatan. Aku menyesalinya dan memutuskan untuk menabung lebih serius dengan mengusahakan lebih banyak hal yang bisa mendatangkan uang. Tentu saja dengan cara yang jujur dan layak.  Semangat menabung itu semakin meningk...