Posts

Awal Tahun

     Beberapa hari lalu ada hal yang kurang menyenangkan terjadi padaku. Berawal dari aku mendengar salah satu anggota keluargaku menelepon dan mengatakan membutuhkan uang dengan nominal yang bagiku sangat besar, entah untuk apa tapi aku tahu itu akan digunakan untuk sesuatu yang cukup genting. Aku mengabaikannya karena berpikir pasti uang itu bisa ditemukan meski saat mendengar telepon itu aku berpikir apakah aku harus memberikan uang tabunganku yang jumlahnya tidak banyak itu agar bisa membantunya. Aku berpikir demikian berulang kali dan berusaha menghilangkan egoku yang tentu saja ingin menyelamatkan uang tabungan itu.      Tahun 2022 lalu tiga grup K-Pop yang kusukai datang dan aku tidak bisa menonton bahkan satu di antara empat kesempatan. Aku menyesalinya dan memutuskan untuk menabung lebih serius dengan mengusahakan lebih banyak hal yang bisa mendatangkan uang. Tentu saja dengan cara yang jujur dan layak.  Semangat menabung itu semakin meningk...

Uluran Tangan

     Sejak lulus SMA, aku tidak memiliki banyak teman yang bersedia untuk mendengarkan ceritaku. Meskipun ada, aku tidak benar-benar bisa mengandalkannya dalam banyak hal. Ada beberapa teman yang tetap berada di sisiku meski sudah mengetahui bagaimana diriku ketika sedih atau marah, tapi mereka tetap ada di sana. Namun pada satu momen, aku menganggap mereka semua tidak ada. Momen di mana semua orang akan sibuk dengan dunianya sendiri dan meninggalkanku sendirian dengan masalah-masalah yang ada. Saat itulah aku merasa sangat kesepian dan membutuhkan sosok yang bisa kujadikan tempat bercerita, tapi entah sosok itu yang tidak atau aku yang tidak berani mengutarakannya, aku tetap merasa kesepian untuk waktu yang cukup lama. Bahkan perasaan seperti itu datang beberapa kali dan aku masih tidak bisa mengendalikannya sampai saat ini.      Masa-masa kesepian itu kemudian berlalu begitu saja tanpa aku tahu bagaimana caraku melaluinya. Meski penuh dengan air mata, per...

Lupa Menjadi Manusia

     Aku baru menyadarinya. Pada banyak kesempatan untuk merasakan banyak hal, aku sering melarang diriku sendiri untuk membiarkan perasaan-perasaan tertentu. Perasaan yang paling banyak kucegah adalah sedih meski pada akhirnya aku tetap menangis sampai air mataku mengering. Entah sejak kapan, aku mulai terbiasa untuk mencegah air mata turun terlalu banyak meski ada perasaan tidak nyaman setelah aku berusaha menghentikannya. Kepalaku terus mengatakan aku harus berhenti menangis, aku tidak seharusnya menangis, aku tidak seharusnya mengeluh tentang ini dan itu, aku tidak seharusnya merasa kecewa dan marah akan banyak hal, aku tidak seharusnya menyalahkan diri sendiri. Padahal setelah kupikirkan lagi, aku membutuhkan semua itu.      Ada terlalu banyak waktu di mana aku merasa harus berhenti merasakan satu perasaan saat itu juga meski tubuhku tidak mau mendengarnya. Setiap kali ingin mengeluh, kepalaku mengatakan aku tidak perlu mengutarakan itu karena bisa saj...

2023

Hari ini adalah hari pertama di tahun 2023. Seperti pada tahun baru sebelum-sebelumnya, aku mengawali tahun dengan banyak harapan dan doa. Meski enggak semuanya bisa terlaksana sesuai rencana, paling enggak aku udah berusaha untuk mencapai hal-hal itu. Hal-hal yang mungkin menurutku adalah sesuatu yang sedikit enggak mungkin. Tapi, kalau mimpinya enggak besar, rasanya ada sesuatu yang kurang. Perasaan meremehkan diri sendiri enggak bisa melakukan ini dan itu sebelum mencoba dan mengusahakannya semaksimal mungkin. Jadi, meski di tahun kemarin ada banyak hal yang belum bisa kejadian, di tahun ini, harapan-harapan itu akan tumbuh lagi jadi sesuatu yang sama besar atau jauh lebih besar. Karena kalau enggak berani bangun mimpi dan harapan yang besar, aku akan selalu ada di hal-hal kecil yang itu itu aja. Padahal, semakin besar harapannya, tentu akan semakin sulit rintangannya, tapi rasa senangnya juga akan jauh lebih besar.  Tahun lalu ada cukup banyak ketakutan dan kesedihan yang diras...

Tepuk Tangan

     Mengapresiasi diri sendiri adalah satu hal yang menurutku diperlukan. Setelah bekerja keras selama beberapa waktu, tidak mengenal lelah dan mengabaikan semua hal yang tidak penting meski menginginkannya, bagiku hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengapresiasi diri sendiri. Tidak harus dengan membeli sesuatu yang diinginkan atau pergi ke tempat yang diinginkan seperti kebanyakan orang (aku juga suka melakukannya), cukup dengan melihat ke belakang dan mengamati apa saja yang sudah kita lalui selama ini. Lagi-lagi, ini adalah salah satu hal yang membuatku iri dengan para idol .      Untuk berada di posisi saat ini, semua idol kesukaanku sudah melewati banyak sekali rintangan. Mereka semua tidak berhasil dalam sekali coba, tapi membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa mendapatkan banyak tepuk tangan dari orang lain tanpa kita memintanya. Seiring berjalannya waktu, akan ada semakin banyak orang yang bergabung untuk tepuk tangan bersama-sama dan men...

Deep Talk

     Aku senang menonton video-video dari berbagai grup kpop. Mereka sering membuatku tertawa dengan apa yang mereka lakukan dan mereka katakan. Di beberapa waktu, akan ada masanya ketika mereka membicarakan hidup mereka sendiri. Entah perjuangan mereka, apa yang harus mereka tinggalkan untuk apa yang mereka dapatkan sekarang, dan hal-hal lain yang tidak akan muncul di percakapan sehari-hari. Meski mungkin saja itu bukan ide dari mereka untuk membicarakan hal-hal seperti itu, aku tahu mereka membicarakan hal yang memang berasal dari diri mereka sendiri. Aku senang mereka bisa mengutarakan dan melihat apa yang sudah mereka lakukan selama bertahun-tahun untuk sampai di posisi mereka saat ini. Dilarang melakukan ini dan itu, latihan setiap hari, membuat konten, dan hal-hal lain. Tentu bukan hal mudah untuk mencapai posisi mereka sekarang, karena itu setiap kali ada anggota yang berulang tahun aku akan berdoa agar mereka sering merasa senang. Karena mereka pantas merasakan it...

Kakak

     Ibu diam dan menghela napas dalam-dalam. Ayah, yang duduk di sebelah kirinya, hanya melirik ibu sekilas dan kembali menatap kakak yang dahinya kini berkerut. Aku duduk di antara ibu dan kakak, bisa melihat semua ekspresi dari setiap anggota keluargaku.       "Sekali ini saja." Suara kakak memecah keheningan malam itu. Sejak tadi hanya itu yang diucapkannya pada ibu, tapi aku tidak melihat tanda-tanda ibu bahkan sedikit tertarik untuk menyetujuinya."Dia sudah kuliah bertahun-tahun, apa salahnya mengizinkan dia pergi kali ini?" Ayah membantu kakak membujuk ibu. Ibu menggeleng, sama seperti yang dilakukannya beberapa menit lalu."Untuk yang ini tidak," ujar ibu tegas. Ibu bukan orang yang sering marah atau merasa kesal, bahkan ketika kami melakukan kesalahan yang cukup besar. Namun kali ini aku bisa melihat dengan jelas bahwa ibu gusar dengan permintaan kakak. Ia terlihat ingin cepat-cepat bangkit dari kursi, masuk ke kamar dan menyelimuti seluruh tub...